WEB ATAS OPINI
Logo Web Atas
web atas aniv Uniba
psfl

Seabad Stadion Gajayana, Pemkot Malang Hadirkan Malang Legend dan Surabaya Legend

NOSTALGIA: Malang Legend dan Surabaya Legend foto bersama dalam acara Charity Game Sepak Bola peringatan satu abad Stadion Gajayana Malang. (K-TV/Sufi Binti Khofifah)
NOSTALGIA: Malang Legend dan Surabaya Legend foto bersama dalam acara Charity Game Sepak Bola peringatan satu abad Stadion Gajayana Malang. (K-TV/Sufi Binti Khofifah)

K-TV | Malang – Memperingati seabad Stadion Gajayana sekaligus HUT ke-110 Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang gelar perhelatan akbar Charity Game Sepak Bola Para Legenda 2, dengan mempertemukan para Legend Malang dan Legend Surabaya di Stadion Gajayana, Minggu (19/5/2024).

Mengangkat tema “Indonesia Damai dan Kemanusiaan”, Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Jawa Timur Moh. Ali Kuncoro menyatakan, acara itu juga sebagai ajang silaturahmi antara kedua kontingen.

“Tentu luar biasa sekali tema besarnya adalah Indonesia damai dan kemanusiaan. Ini merupakan hal yang memang inti dari sebuah olahraga, yaitu untuk mempersatukan kita semua guna bisa saling silaturahmi,” terang Ali.

Dengan menghadirkan suasana penuh kegembiraan dan semangat kebersamaan, Pemkot Malang melibatkan lebih dari 80 pemain legendaris serta ratusan anak-anak dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Surabaya dan SSB Malang.

Selain menyajikan pertandingan antara para pemain legenda dari Malang dan Surabaya, para pemain legenda juga bertanding melawan 50 anak-anak dari SSB Surabaya dan SSB Malang.

Di sela-sela pertandingan, dilakukan pemberian piagam penghargaan kepada para pemain legendaris dari Malang dan Surabaya. Untuk Malang Legend, penghargaan diberikan kepada Aji Santoso, Nanang Supriyadi, Sulis Andri, Joko Susilo, dan Mariyanto.

Sementara itu, penghargaan untuk Surabaya Legend diterima oleh Bejo Sugiantoro, Ibnu Grahan, Mat Halil, Nurkiman, dan Yusuf Ekodono.

Pj. Walikota Malang Wahyu Hidayat juga menyampaikan, agenda ini tidak hanya mempertemukan para pemain legendaris dari Malang dan Surabaya, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan perdamaian di antara dua kota yang selama ini dikenal memiliki rivalitas sengit dalam dunia sepak bola.

“Akhirnya kita kelihatan antara Surabaya dan Malang ini menjadi satu kesatuan, kita keluarga besar, dan legenda Malang Surabaya membuktikan bahwa antara mereka tidak ada hal yang memang menjadi suatu perbedaan terlebih dengan hal olahraga,” jelas Wahyu.

Wahyu juga menyampaikan dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap agar sepak bola Malang bisa lebih baik.

“Harapan saya dengan pertandingan ini sepak bola lebih maju. Alhamdulillah saat ini di internasional nama Indonesia juga sudah berhasil menjadi lebih baik dan tentunya itu akan menjadi pelajaran juga untuk sepak bola yang ada di Indonesia, terutama di wilayah Malang raya,” ungkap Pj. Walikota Malang tersebut.

“Saya juga berharap bagi pemerintah provinsi untuk memperhatikan Stadion Gajayana, karena tentu untuk kontrol kedepan stadion Gajayana ini bisa menjadi lebih baik lagi dan juga akan bisa menjadi tempat untuk pertandingan,” tambahnya.

Reporter : Sufi Binti Khofifah

Redaktur : Hairul Anam

Bagikan

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

Berita terkait

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *