K-TV | Sumenep – Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep memberi contoh kurang baik sebagai abdi negara.
Mereka ditengarai mengakali atau memalsukan absensi digital smart id card (SIC).
Kondisi memilukan di dunia pendidikan itu membuat geram anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Suroyo.
Politikus Partai Gerindra ini memandang, praktik itu sama halnya tidak menghargai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk mengontrol kinerja ASN di Kota Keris ini dengan berbasis teknologi.
“SIC itu merupakan aplikasi kehadiran dengan titik koordinat, kok masih diakali. Itu sudah keterlaluan. ASN bolos ini memang sudah lama terjadi bagi yang bertugas di kepulauan utamanya,” kata Suroyo.
Legislator dari Dapil V ini meminta agar mereka ditindak dengan serius atau tidak sebatas peringatan sebagai efek jera.
“Biar jera jangan hanya ditegur tapi tindak dengan tegas,” tambahnya.
Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputra menyampaikan, sejak 29 Januari 2024 kemarin, ratusan ASN nakal itu mendatangi kantornya untuk siap membuat pernyataan tidak mengulangi kembali trik curang itu.
“Bukan hanya ASN saja, namun juga ada PPPK yang melakukan pemalsuan data itu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Agus mengaku sudah memberi teguran dan pembinaan serius.
Bahkan diajukan agar mendapatkan perhatian lebih lanjut. Sebab, para guru yang nekat melakukan tindakan pemalsuan absensi digital SIC itu dilakukan dengan sejumlah kategori, mulai dari pemalsuan absensi digital SIC menggunakan sistem wajah hingga mengubah waktu jam absen ASN.
“Intinya, ratusan guru itu sudah dilakukan pembinaan oleh Disdik Sumenep. Secara resmi mereka membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulanginya lagi, dan itu mengetahui saya,” tandasnya.