K-TV | Hikmah Ramadan – Hari ini, 15 Maret 2024, hari Jumat pertama pada bulan Ramadan 1445 H. Semua orang tahu begitu agungnya hari Jumat, bahkan selalu disebut-sebut sebagai hari paling mulia bagi umat muslim.
Apalagi, saat ini kita sudah memasuki bulan suci Ramadan; bulan, yang dinanti dan dirundukan oleh semua umat muslim. Bulan penuh pengampunan di mana semua orang akan berlomba-lomba melakukan kebaikan, karena pahalanya akan dilipatgandakan.
Salah satu kebaikan, yang kerap kali kita jumpai pada bulan puasa ini, ialah meningkatnya semangat untuk bersedekah. Tak ayal, jika kita akan sering melihat begitu banyak orang, yang berbagi takjil, menyediakan menu buka puasa di masjid-masjid, menyantuni anak yatim, membagikan sembako, alat untuk salat; sarung, mukenah, baju koko, dan lain sebagainya.
Hal itu juga tidak terlepas dari hasil renungan kita atas hadis riwayat al-Bukhari, yang berbunyi “Rasulullah SAW. adalah orang paling murah hati. Ia semakin murah hati di bulan Ramadhan.”
Dari hadis tersebut, kita bisa meneladani Nabi Muhammad sebagai panutan kita semua, serta memahami begitu mulianya jika bersedekah pada momentum yang tepat seperti sekarang, bulan Ramadan.
Sejatinya, kita tidak perlu risau atau takut harta kita habis, akan jatuh miskin, ketika bersedekah. Yakinlah, dengan bersedekah, pintu-pintu rezeki akan kian dibuka selebar-lebarnya oleh Allah SWT seperti firman-Nya Q.S. Sabah: 39 “Barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
Tampaknya kita penting untuk juga menjadikan momentum bulan Ramadan ini merenungi semua, yang kita lakukan selama ini. Besar kemungkinan, seretnya rezeki kita, juga tidak terlepas dari kita lupa memberikan hak orang lain, yang Allah SWT. titipkan melalui kita.
Renungan kedua, dengan kita rajin bersedekah, akan kian banyak orang mendoakan kebaikan, terutama yang menerima manfaat. Apalagi, Rasulullah SAW bersabda seperti, yang diriwayatkan Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Mari kita bayangkan, bagaimana kebahagian seseorang, yang sangat membutuhkan uluran tangan, lalu kita hadir sebagai jawaban dari doa-doa mereka. Di sini menjadi salah satu kebahagiaan, yang tiada tara, karena Tuhan menciptakan kita tidak sia-sia, karena masih bisa menebar manfaat bagi sesama.