K-TV | Bangkalan – Pelatih Madura United FC Paulo Menezes sangat geram terhadap keputusan wasit, Gedion Dapaherang, yang memimpin laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Senin (2/12/2024).
Pasalnya, dua kali pemain Madura United dijatuhkan di kokat terlarang. Namun, pemgadil lapangan hijau tidak sekalipun melihat Video Assistant Referee (VAR).
Salah satunya pada penghujung laga, saat pemain Madura United Maxuel dijatuhkan. Wasit bukan kroscek VAR, tapi justru lamgsung meniup peliut panjang saat bola menjauh dari area berbahaya.
Baru setelah meniup panjang, dia terlihat komunikasi dengan wasit di ruang VAR, Aidil Azmi.
“Kami tidak bisa terima satu laga lagi. Ketika kami ternatuh, harusnya cek VAR untuk melihat kemungkinan penalti bagi Madura. Kami tidak tahu, mengapa ini sangat sulit untuk melihat VAR. Saya sudah konfirmasi ke Jordy dan Maxuel (tetmait kejadian di lapangan),” kata Menezes.
Pertandingan bertajuk Derby Suramadu itu berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.
Dua gol penentu kemenanhan itu berkat kontribusi brace Mohammed Rashid. Sedangkan, gol hiburan tim tuan rumah lahir dari kaki Maxuel.
Madura United tidak bisa beranjak dari posisi ke-13 dengan tidak menambah sebijipun poin dari pekan ke-12 Liga 1 2024/25.
Berbeda dengan Persebaya Surabaya, yang kian kokoh di puncak klasemen via mengemas 27 poin.