K-TV | Sumenep – Proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumenep 2025, menuai kritikan. Salah satunya datang dari peserta, yang tidak lolos.
Siswa, yang enggak namanya terpublikasi itu, mengeluhkan, panitia seleksi diduga meloloskan peserta, yang justru sering absen. Bahkan, peserta terkait disinyalir tidak mengikyti semua tahapan seleksi seperti tes wawancara.
“Saya ikut semua tahapan, dari awal sampai akhir. Tapi yang lolos justru anak yang sering bolos latihan dan tak ikut wawancara. Setelah saya tanya, katanya dia punya paman di dalam, jadi bisa ikut seleksi susulan,” ungkapnya.
Menurutnya, ketimpangan ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Dia bersama sejumlah peserta lainnya memilih speak up demi mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem seleksi, yang dia pandang, cacat prosedur.
“Ini bukan soal saya tidak lolos, tapi soal keadilan dan profesionalisme. Kami berharap Bakesbangpol dievaluasi total agar kejadian ini tidak terus terulang tiap tahun,” tambahnya.
Kepala Bakesbangpol Sumenep Ach. Dzulkarnain menerangkan, kejadian tersebut wajar, karena peserta menyentuh angka ratusan.
Namun, panitia hanya memilih 75 siswa untuk jadi paskibraka di Kota Keris ini.
“Kalau ada yang merasa prosesnya kurang prosedural, silakan laporkan disertai bukti. Nanti akan kami evaluasi,” jawabnya.