K-TV | Pamekasan – Keponakan Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI 03 Mahfud MD, Firman Syah Ali menyambut baik dukungan sejumlah masyarakat untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan 2024 nanti,
Kendati begitu, Cak Firman masih hendak survei dukungan masyarakat untuk memutuskan kemungkinan dalam kontestasi politik. Hal itu tidak terlepas dari pandangan seorang aktivis 98 pantang untuk menolak panggilan sejarah.
“Ya, kalau saya survei, dukungan (sudah) bulat, aktivis kan tidak boleh menolak panggilang sejarah,” ucapnya kepada K-TV, Minggu (17/3/2024).
Soal kendaraan untuk maju dalam Pilkada Pamekasan mendatang, Cak Firman mengaku sudah mengantongi sejumlah partai politik (parpol), yang memiliki banyak kursi di DPRD Pamekasan seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Dengan PPP, Cak Firman mengaku sudah ada komunikasi dengan Achmad Baidowi, yang merupakan anggota DPR RI terpilih dan pengurus DPP. Serta, dia menyebutkan, dirinya cukup dekat dengan Ketum DPW PPP Jawa Timur (Jatim) Nyai Munjidah Wahab dan Ketum DPC PPP Pamekasan Wazirul Jihad.
“Sudah banyak, sudah banyak (komunikasi dengan partai politik). Kebetulan kan, di DPP PPP, Achmad Baidowi sangat dekat dengan saya, itu juga, yang komunikasi. PPP Jawa Timur, Bu Nyai Munjidah Wahab juga dekat dengan saya. Ketum PPP Pamekasan, Wazirul Jihad memang teman ngopi ya,” ujarnya.
Sedangkan dengan tokoh Partai Demokrat, dia juga mengaku dekat seperti dengan Ketua DPC PD Pamekasan Ismail dan Ketua DPD PD Jatim Emil Dardak.
“Terus Ketua Demokrat Pamekasan itu, Ismail itu kader saya. Sudah lama kedekatannya dengan saya, luar biasa. Ketua Demokrat Jatim Mas Emil apalagi soulmate dengan saya,” tambahnya.
Selanjutnya, Cak Firman juga klaim memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah politikus PKB. Serta, dia mengaku akrab dengan istri Yusril Ihza Mahendra, yang merupakan Ketum PBB, Rika Kato.
“Insya Allah, kalau partai, kata warga Madura sudah ada di dalam saku, tinggal masyarakat. Kalau ulama-ulama, terutama di pantura masih satu keluarga dengan saya, tinggal masyarakat saja. Saya mau melihat suara masyarakat,” pungkasnya.