WEB ATAS OPINI
Logo Web Atas
web atas aniv Uniba
psfl

Godok Kebijakan 2025, Pemkab Sumenep Serius Bidik Penurunan Angka Kemiskinan hingga 10%

TIDAK MAIN-MAIN: Pemkab Sumenep bertekad menurunkan angka kemiskinan hingga 10% pada tahun depan.(Taufiq Hidayat)
TIDAK MAIN-MAIN: Pemkab Sumenep bertekad menurunkan angka kemiskinan hingga 10% pada tahun depan.(Taufiq Hidayat)

K-TV | Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus berupaya menekan angka kemiskinan. Salah satunya dengan intens koordinasi lintas sektoral di samping memberikan bantuan.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, penekanan angka kemiskinan ini terus dilakukan sejak dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Sumenep pada priode sebelumnya.

“Mulai pemerataan pembangunan baik di sektor infrastruktur terus digalakkan antara kepulauan dan daratan, termasuk juga dengan program bantuan sosial selama ini,” sebut Bupati Fauzi terkait upaya Pemkab Susmenep, Rabu (18/9/2024).

Selain itu, untuk kepentingan ke depan, pihaknya juga aktif menggelar focus group discussion (FGD), yang melibatkan berbagai pihak. FGD dilakukan bertujuan dalam rangka merumuskan dan melahirkan kebijakan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Suami Nia Kurnia Fauzi itu berharap dengan adanya koordinasi dengan lintas sektoral juga diharapkan ada rekomendasi kebijakan, yang bisa menurunkan angka kemiskinan di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini.

“Kami akan terus berupaya juga dengan pelatihan keterampilan kerja, kami juga sempat melibatkan santri-santri, itu untuk kemandirian secara ekonomi,” imbuhnya.

Pihaknya berkomitmen untuk menurunkan kemiskinan secara drastis, meskipun saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan setiap tahun mengalami penurunan. Data BPS untuk angka penurunan kemiskinan Sumenep termasuk yang terbaik di Jawa Timur.

“Angka kemiskinan di Sumenep memang menurun setiap tahunnya,” jelasnya.

Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, penurunan angka kemiskinan belum memuaskan, sehingga pemerintah daerah menargetkan turun 10 persen, walaupun dinilai tidak rasional.

Sekadar diketahui, berdasarkan data  BPS Sumenep, pada 2021 angka kemiskinan di Sumenep mencapai 20,51 persen, pada 2022 sebesar 18,76 persen dan pada 2023 turun menjadi 18,70 persen.

“Ini tentu perlu juga kerja keras dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk terus menekan penurunan angka kemiskinan,” pungkasnya.

Reporter : Taufiq Hidayat

Redaktur : Syahid Mujtahidy

Bagikan

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

Berita terkait

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *