K-TV | Sumenep – Proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sumenep 2025, telah tercoreng atas dugaan kekuatan orang dalam (ordal).
Kabar kurang elok itu, sudah terdengar oleh legislator di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep.
Sekretaris Komisi I DPRD Sumenep Syaifurrahman mengecam Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep, yang diduga tidak transparan dan sarat kepentingan dalam menentukan peserta, yang lolos seleksi.
“Kami banyak menerima laporan dari masyarakat dan peserta seleksi yang merasa dirugikan. Ada indikasi kuat praktik tidak profesional. Ini bukan persoalan kalah atau menang, tapi soal keadilan dan integritas sistem,” ujar Syaifurrahman, Senin (16/6/2025).
Dia memastikan, Komisi I DPRD Sumenep segera memanggil pihak Bakesbangpol setempat untuk mengklarifikasi secara terbuka.
“Kami akan panggil pihak, yang bertanggung jawab,” lanjutnya.
Seperti berita K-TV Sebelumnya, salah seorang peserta, yang gagal lolos mengaku, kecewa kepada panitia seleksi.
Kekecewaan tersebut atas dasar dugaan mereka meloloskan peserta, yang sering bolos dan tidak mengikuti tes wawancara.
Bahkan, dia membeberkan, peserta, yang spesial itu, diduga memiliki kekuatan ordal hingga bisa mengikuti seleksi susulan.
“Saya ikut semua tahapan, dari awal sampai akhir. Tapi yang lolos justru anak yang sering bolos latihan dan tak ikut wawancara. Setelah saya tanya, katanya dia punya paman di dalam, jadi bisa ikut seleksi susulan,” ungkapnya.
Kepala Bakesbangpol Sumenep Ach. Dzulkarnain menagih bukti atas dugaan tersebut sebagai bahan evaluasi.
“Kalau ada yang merasa kurang prosedural, silakan lapor dengan bukti. Kami akan evaluasi,” ucapnya singkat.