Logo Web Atas
Web Atas Lomba Opini
Maulid Nabi Muhammad WEB Atas
K-TV Peduli WEB Atas

Budayawan dan Legislator Koreksi Penamaan ‘Festival Jaran Serek’, Kadisbudporapar Sumenep Minta Googling

KONTROVERSI: Budayawan Tadjul dan legislator Akis Jazuli soroti istilah 'Festival Jeren Serek'(K-TV/ Taufiq Hidayat)
KONTROVERSI: Budayawan Tadjul dan legislator Akis Jazuli soroti istilah 'Festival Jeren Serek'(K-TV/ Taufiq Hidayat)

K-TV | Sumenep – Pemkab Sumenep melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menggelar Festival Jaran Serek, Minggu (19/5/2024).

Kegiatan, yang merupakan bagian dari kalender event itu mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Salah seorangnya Tadjul Arifin R.

Budayawan Sumenep itu menilai, Disbudorapar Sumenep salah menggunakan istilah dalam event besar, yang menelan puluhan juta rupiah itu.

Dari mengamati bentuk kegiatannya, kata Tadjul Arifin, event tersebut harusnya bernama Festival Jaran Tandhang, yang merupakan jaran, yang bisa menari, menyembah, dan menampilkan hal-hal menarik lainnya.

Sedangkan, ‘Jaran Serek’, terang Tadjul, yakni diadu antara dua jaran dari start hingga finish dengan gaya berjalan serek atau jalan miring.

“Nah yang biasa diselenggarakan Pemkab ini jaran tandhang, bukan Jaran Kencak dan bukan pula Jaran Serek. Itu salah kaprah,” ujarnya,

Komentar pedas lain juga datang dari Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Akis Jasuli.

Menurutnya, terdapat penyimpangan makna dari diselenggarakannya event Jaran Serek tersebut.

“Jangan ada penyesatan dan pembodohan terhadap masyarakat terkait otentikasi kebudayaan dan tidak boleh ada distorsi historical culture,” pintanya.

Politikus Partai Nasdem ini meminta penggunaan istilah dalam materi promosi event Jaran Serek tidak mencerminkan makna asli dari tradisi tersebut dan dapat menyesatkan masyarakat tentang autentikasi kebudayaan.

“Penggunaan istilah dalam materi promosi acara event Jaran Serek disebut-sebut tidak mencerminkan makna asli dari tradisi tersebut,” tegasnya.

Menanggapi soal itu, Kepala Disbudporapar Sumenep Moh Ihsan menyinggung soal momentum politik, yakni menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2024. Serta, dia tetap bersikukuh, terkait penamaan tersebut benar.

“Tahun kemarin aman aman saja gak ada komentar dari siapapun,” ujarnya.

“Sekarang menjelang pilkada kok meributkan istilah dan namanya. Coba googling tentang Jaran Kencak itu dari mana,” pungkasnya.

Reporter : Taufiq Hidayat

Redaktur : Syahid Mujtahidy

Bagikan

Logo WEB Bawah
K-TV Peduli Web Bawah
Web Bawah Lomba Opini
WEB Bawah Maulid Nabi

Logo WEB Bawah
K-TV Peduli Web Bawah
Web Bawah Lomba Opini
WEB Bawah Maulid Nabi

Berita terkait

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *