K-TV | Sumenep – Belakangan ini, intensitas hujan disertai angin kencang terjadi di pulau Madura.
Bahkan, hal itu telah berdampak terhadap terjadinya banjir di empat kabupaten, Madura, hingga pohon tumbang, yang merusak sejumlah rumah, bangunan, serta meninpa mobil mewah.
Kepala Stasiun Trunojoyo Kalianget Usman Holid menerangkan, cuaca ekstrem tersebut disebabkan, saat ini, sedang memasuki fase transisi dari musim hujan ke kemarau.
Menurutnya, hal itu tidak hanya terjadi di Madura, namun kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim).
Pihaknya memprediksi, cuaca ekstrem, yang berlangsung sejak Selasa (12/3/2024), masih akan berakhir, Senin (18/3/2024).
“Saat ini, memang secara umum khususnnya wilayah Jawa Timur, berada di periode akhir musim hujan dan akan memasuki fase peralihan musim, yaitu musim hujan ke kemarau. Jadi potensi hujan ini, masih tetap ada,” jelasnya.
Pada periode tersebut Holid mengimbau agar warga Madura tetap berhati-hati. Karena, masih besar kemungkinan bencana alam kembali terjadi.
“Istilahnya, masih perlu diwaspadai pada tanggal tersebut, termasuk di Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Ini perlu diwaspadai,” imbaunya.