K-TV | Surabaya — CV. Dua Putri Sholehah yang sudah berdiri sejak 2011 ini berhasil menjadi salah satu desa pendulum devisa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur melalui komoditi bawang merah.
Melalui pameran Kampung Kreasi 2024 yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Atrium Royal Plaza, Jalan A. Yani Nomor 16-18 Surabaya, Bawang Goreng “Hunay” menjadi salah satu produk lokal yang mampu ekspor ke luar negeri seperti Singapura.
Pemilik Bawang Goreng “Hunay” Nurul Khotimah mengatakan, bisnis ini berawal dari sekumpulan ibu rumah tangga (IRT), yang menuangkan idenya untuk membantu perekonomian keluarga.
“Menjadi salah satu pioner usaha yg bergerak dibidang olahan bawang merah, selama ini kan banyak bawang goreng yang diolah tidak secara profesional,” jelasnya saat sesi talkshow, Sabtu (4/5/2024).
Ia juga melihat bahwa bawang menjadi salah satu komoditas terbesar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Selain mampu memberdayakan masyarakat sekitar, Nurul menyadari bahwa potensi dan daya saing bawang merah di Probolinggo sangat besar dan ingin menjadikan produk tersebut buah tangan khas Probolinggo.
“Usaha ini menjadi salah satu solusi saat overproduksi, kala musim-musim tertentu akan ada panen raya, di mana bawang merah itu harganya anjlok, murah banget, dan harus ada solusi,” tegasnya.