Logo Web Atas
Web Atas Lomba Opini
Maulid Nabi Muhammad WEB Atas
K-TV Peduli WEB Atas

Anak di Bawah Umur Dilibatkan dalam Demo ke Bawaslu Pamekasan, Psikolog: Tidak Bagus bagi Tumbuh Kembang Anak

SOROTAN: Psikolog menyayangkan, anak di bawah umur dilibatkan unjuk rasa. (K-TV/Sitti Romlah)
SOROTAN: Psikolog menyayangkan, anak di bawah umur dilibatkan unjuk rasa. (K-TV/Sitti Romlah)

K-TV | Pamekasan – Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan, Heru Budhi Prayitno beserta sejumlah warga Kecamatan Palengaan unjuk rasa ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan, Selasa (27/2/2024).

Mereka geruduk Bawaslu Pamekasan guna menuntut pemungutan suara ulang (PSU) di dua TPS Desa Palengaan Daya dan penghitungan suara ulang (PHU) di lima desa Kecamatan Palengaan.

Tuntutan tersebut dilakukan setelah PPK Palengaan dan sebagian besar saksi partai politik (parpol) menandatangani Model D Hasil, Senin (26/2/2024).

Dalam pantauan K-TV pada jam aktif sekolah, sekitar pukul 10.30 WIB, banyak anak di bawah umur, yang dilibatkan dalam demonstrasi tersebut. Bocah cilik itu berada di mobil, yang muat sound system dan di jalan raya di sela-sela kerumunan massa.

Orang, yang berada di dekat anak tersebut, Muhammad Hanibullah, menerangkan, anak tersebut ikut secara sukarela saat diwawancarai awak media.

“Tambah pengalaman,” jawabnya.

Psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Nur Azizah, menyoroti, anak di bawah umur, yang sudah terlibat demo soal politk.

Apalagi, pada aksi tersebut, massa teriak-teriak, mengancam Bawaslu Pamekasan, hingga sedikit saling dorong.

“Intinya anak seusia itu memang belum layak untuk dilibatkan di acara-acara yang seperti itu,” kata Nur Azizah.

Alasannya, kebisingan dan teriak-terikan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap tumbuh kembang anak. Kedua, anak belum memahami secara utuh persoalan, yang menjadi bahan unjuk rasa.

“Jadi memang sebenarnya tugas kita semua yang paham tentang itu bisa memberikan penjelasan jauh sebelum itu terjadi, sebab kalau sudah seperti itu mereka menganggab bahwa membawa anak ke kejadian-kejadian acara seperti itu adalah hal yang biasa,” ucapnya mengkhawatirkan jika menjadi kebiasaan ke depan.

“Dampaknya apa ke anak, ujaran-ujaran kebencian, ujaran-ujaran kekerasan itu mestinya belum saatnya mereka dapat, kalau memang jalannya mulus itu mungkin masih bisa ditoleransi ya, tapi bagi saya kalau seperti itu, teriak-teriak dengan ujaran-ujaran, yang tidak tepat untuk anak itu tidak bagus bagi tumbuh kembang anak,” tambahnya.

Reporter : Sitti Romlah

Redaktur : Syahid Mujtahidy

Bagikan

Logo WEB Bawah
K-TV Peduli Web Bawah
Web Bawah Lomba Opini
WEB Bawah Maulid Nabi

Logo WEB Bawah
K-TV Peduli Web Bawah
Web Bawah Lomba Opini
WEB Bawah Maulid Nabi

Berita terkait

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *