K-TV | Bandung – Perum BULOG Jawa Barat berupaya menjaga keseimbangan harga pangan melalui Gerangan Pangan Murah (GPM) dengan melibatkan pemerintah daerah (pemda) di Jawa Barat.
“Bersama pemerintah daerah, selain GPM kami juga menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik yang tersebar di Jawa Barat, termasuk ritel modern lokal,” ungkap Pemimpin Wilayah BULOG Jawa Barat, Attar, Senin (29/4/2024).
BULOG juga masih menjalankan program stabilisasi pangan lainnya, seperti Penyaluran SPHP, dan bantuan pangan hingga saat ini. Melalui berbagai langkah tersebut, dipihaknya berharap, terwujudnya stabilisasi harga.
“Khusus program bantuan pangan ini, BULOG menjalankan penugasan dari pemerintah. Adapun penyaluran bantuan pangan yang digelontorkan sebanyak 44.450 ton, yang direncanakan berjalan selama 6 bulan atau sejak Januari-Juni 2024,” ujarnya.
“Harapannya, dengan bantuan pangan yang digulirkan ini, maka permintaan beras terhadap pasar berkurang, karena masyarakat yang membutuhkan beras sudah diberikan oleh pemerintah 10 kg per bulan,” tambah Attar.
Sementara itu, persediaan beras masih terkendali hingga beberapa bulan ke depan. Stok beras, yang dikuasai oleh BULOG Jawa Barat masih 69.000 ton. Stok tersebut terdiri dari stok CBP sebanyak 24.300 ton yang berada di gudang-gudang BULOG, stok dalam proses bongkar 5.600 ton, dan stok dalam perjalanan 39.100 ton.
“Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun ritel modern, serta untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), BULOG SIAGA, dan penyaluran Bantuan Pangan,” jelasnya.
Selain itu, BULOG Jabar juga akan memaksimalkan pemasokan beras dari dalam negeri, pada masa panen nanti. Untuk wilayah Jawa Barat, masa panen diperkirakan akan terjadi pada April hingga Mei nanti.
“Masa panen ini mundur karena kekeringan dampak El Nino. Tapi, dengan memasuki masa panen nanti, dipastikan stok kita akan terus bertambah,” tandasnya.