WEB ATAS OPINI
Logo Web Atas
web atas aniv Uniba
psfl

Operasi Ketupat Lodaya 2024, Kapolrestabes Bandung: Siagakan 1.218 Personel Gabungan dan Dirikan 32 Posko

TERJUNKAN: Polrestabes Bandung kerahkan 1.218 personel gabungan dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2024 (K-TV/Noviana Rahmadani)
TERJUNKAN: Polrestabes Bandung kerahkan 1.218 personel gabungan dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2024 (K-TV/Noviana Rahmadani)

K-TV | Bandung – Polrestabes Bandung akan mengamankan lokasi wisata, rawan kemacetan, dan laka pada masa arus mudik dan balik Hari Raya Idul fitri 1445 H. Pengamanan tersebut dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2024, yang akan berlangsung pada 4-16 April 2024 mendatang.

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono menjelaskan, sebanyak 1.218 personel gabungan dari Polda Jabar, TNI, dan instansi terkait, yang akan dikerahkan dalam pengamanan tersebut.

“Kekuatan yang akan kami libatkan dalam Operasi Ketupat ini kurang lebih 1.218 personel, yaitu dari jajaran Polrestabes sebanyak 826, dari Polda Jabar BKO 110, dari TNI BKO 180, dan instansi lainnya ada 102,” jelas Budi kepada K-TV di Mapolrestabes Bandung, Selasa, (1/4/2024).

Kombes Budi mengatakan, pihaknya akan menyediakan sebanyak 32 posko, yang terdiri dari satu posko utama, satu posko terpadu, enam pos pelayanan, dan 24 pospam.

“Seperti kami ketahui bahwa memang tidak ada jalur mudik khusus Kota Bandung, tapi kami adalah lokasi wisata dan lokasi rawan macet dan laka,” tambahnya.

Dia menyebutkan titik rawan kemacetan di Kota Bandung, yaitu jalur wisata menuju Lembang, jalur Dr Djundjunan, Pasirkaliki, Soekarno Hatta, Asia Afrika, bundaran Cibiru, dan Ir H Djuanda.

“Sedangkan lokasi wisata dan sudut keramaian itu ada di Karang Setra, Kebun Binatang, Trans Studio, Taman Lalu Lintas, Kiara Artha Park, dan seluruh mal yang ada di Kota Bandung,” sebut Kombes Budi.

Selain itu, Polrestabes Bandung juga akan mengamankan beberapa titik di jalur-jalur lurus dan jembatan layang sebagai antisipasi terjadinya kejadian kejahatan di jalan raya pada malam hari.

“Banyak terjadi kejadian kejahatan di malam hari khususnya di jalur-jalur lurus dan jembatan layang yaitu ada jembatan layang Pasopati, jembatan layang Kiara Condong, jembatan layang Ahmad Yani, jembatan layang Soekarno Hatta, Lurus Dago, Ciwastra, Surapati, dan lainnya,” pungkasnya.

Reporter : Noviana Rahmadani

Redaktur : Syahid Mujtahidy

Bagikan

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

web bawah Opini
Logo WEB Bawah
web bawah Aniv Uniba
hari guru BPRS

Berita terkait

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *