K-TV | Pamekasan – Ketika berjodoh dengan cabang olahraga (cabor) sepak bola, akan tetap kembali ke cabor tersebut. Walaupun, sempat mencoba petualangan ke cabor lain seperti yang dialami wonderkid Zibrij Syukron.
SYAHID MUJTAHIDY, PAMEKASAN
Zibrij, pemain kelahiran Pamekasan 20 Desember 2003, kenal pertama kali terhadap sepak bola melalui permainan nyeker atau tanpa alas kaki bersama teman sebayanya. Baru kemudian, dia ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) HW Pamekasan sejak 2017.
Pertama bermain bola, Zibrij memilih posisi penjaga gawang. Namun lama-kelamaan pindah posisi ke bek. Dia pun merasa nyaman di posisi barunya hingga sekarang.
Selain perpindahan posisi, pemain berusia 19 tahun ini sempat beralih ke cabor lain, yakni bola voli. Peralihan tersebut saat dirinya mau masuk sekolah menengah pertama (SMP). Setahun lebih di cabor tersebut, dia kembali ke sepak bola atas permintaan orang tuanya.
“Setelah kelas 6 mau ke SMP, saya pindah ke voli. Di voli, saya sudah tekun, tapi orang tua saya itu meminta pindah lagi ke sepak bola. Jadi sekitar kelas 2 SMP, saya pindah ke sepak bola,” curhatnya.
Kembalinya ke sepak bola serasa menjadi titik awal kesuksesannya berkarir di cabor tersebut. Bagaimana tidak, talenta muda ini bisa tembus skuad Madura United U16 saat ikut Filanesia Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2018.
Sejak itu, dia intens bermain untuk EPA Madura United FC hingga saat ini memperkuat untuk kelomopk usia 20 tahun, yang sedang melakoni kompetisi EPA Liga 1 U20 2023-2024.
“Untuk target, saya pribadi terutama bisa bermain baik di tim Madura United U20 dan bisa membawa tim ini menjadi yang teratas atau juara,” imbuhnya.
2 Comments
[…] diri Karisma Ramadhanty, talenta muda kelahiran Tulungagung, 7 November 2003, yang sedang berkostum Madura United FC. Bagaimana tidak? Dia sudah beberapa kali menyabet gelar sejak usia […]
[…] | Pamekasan – Pelatih Madura United FC U20 Rakhmad Basuki mengaku senang usai menyaksikan anak asuhnya jalani laga uji coba, lawan Persepam […]