K-TV | Surabaya – Setiap orang memiliki target karir. Hal itu selaras dengan Tri Aryasena, yang bercita-cita bekerja di kapal pesiar guna meningkatkan perekonomian dirinya.
Impian tersebut kandas setelah pemuda asal Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Malang itu selesai menempuh pendidikan di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Malang pada 2010.
Pemuda kelahiran 1 November 1992 ini, mendaftar ke SAS Kota Surabaya untuk meniti karir di pelayaran. Kabar baiknya, dia diterima.
Namun sayangnya, dia harus mengurungkan niat. Karena, orang tua Arya sedang sakit komplikasi. Sedangkan, biaya, yang harus dibayarkan, ialah sebesar Rp10 juta rupiah.
Sejatinya, biaya puluhan juta tersebut, kata Arya, bisa diusahakan melalui pinjaman. Tapi, dia mempertimbangkan agar bisa tetap dekat dengan orang tua, ditambah lagi sedang sakit.
“Biayanya Rp10 juta, lumayan besar. Biaya bisa diusahakan, bisa pinjam, karena ornag tua sedang komplikasi. Saya anak terakhir (juga), sehingga menyarankan agar di Surabaya saja, biar (saat) ada apa-apa biar cepat,” ujarnya saat ditemui K-TV di tempat kerjanya, Hotel Country Heritage, Kota Surabaya, Sabtu (18/1/2025).
Selain pertimbangan tersebut, pemuda berusia 32 tahun ini, mendapatkan wejangan dari salah seorang gurunya, yang juga bekerja di kapal pesiar, Edwin Setiawan.
Menurutnya, Edwin menyampaikan, gaji di pelayaran memang tinggi. Akan tetapi, waktu bersama keluarga sangat sedikit, karena biasanya kerja selama enam bulan, baru mendapatkan jatah libur selama sebulan.
“Jenjang karir lama,” singkatnya soal kerja di kapal pesiar.
Sehingga, dia melanjutkan karir di perhotelan seperti juruan, yang dia ambil saat duduk di bangku SMK.
Apalagi, dia sudah bermodalkan dua kali magang di Hotel Equator, Kota Surabaya selama empat bulan pada 2008. Dia ditugaskan di Departemen Housekeeping.
Pada magang kerja kedua, Arya diterima di Hotel Quality, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2009. Dia ditempatkan di Room Division selama enam bulan.
Kembalinya ke dunia perhotelan, dia pertama bekerja hanya sebatas driver di Departemen Front Office, Hotel Solaris, Malang. Baru berkelana ke berbagai hotel, baik di Malang dan Surabaya, hingga akhirnya bekerja di Hotel Country Heritage di Kota Pahlawan ini.
Arya masuk pada 21 Desember 2024 atau belum genap sebulan sebagai manajer operasional. Dia mengaku bisa belajar tetang strategi penjualan dan cara memberikan pelayanan secara maksimal kepada mitra.
“Cukup senang, bisa belajar strategi penjualan, dan pelayanan tamu secara maksimal,” jelas Arya.
Terhitung sejak 2011, Arya telah tercatat berkiprah di dunia perhotelan selama 14 tahun.
