K-TV | Madura adalah sebuah pulau di sebelah timur laut Jawa Timur, Indonesia, yang memiliki sejarah politik, yang kaya dan beragam, terutama dalam konteks kerajaan, kolonialisme, dan era modern.
Potensi politik Madura memiliki karakteristik unik, yang dipengaruhi oleh faktor sejarah, budaya, dan sosial masyarakatnya. Beberapa hal yang bisa dikembangkan dan dioptimalkan terkait potensi politik Madura di mana dengan keterikatan kultural dan kharisma pemimpin lokal Madura memiliki sistem kepemimpinan tradisional, yang masih kuat, terutama dalam hal hubungan antara tokoh agama (kiai) dan masyarakat.
Kiai seringkali memiliki pengaruh, yang sangat besar dalam menentukan arah politik masyarakat, sehingga tokoh-tokoh, yang dekat dengan kiai atau memiliki hubungan baik dengan pesantren, biasanya mendapat dukungan luas.
Basis kekuatan politik di pesantren Madura dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan agama, dengan banyak pesantren, yang menjadi pusat pembentukan pemikiran masyarakat.
Pesantren bukan hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga pusat pergerakan politik, sehingga pengaruhnya dapat menciptakan pemimpin politik dengan basis massa, yang solid dan loyal.
Adapun dinamika politik pragmatis di beberapa wilayah di Madura, politik bersifat sangat pragmatis. Warga sering kali mendukung kandidat politik, yang dianggap dapat membawa manfaat langsung bagi mereka, seperti pembangunan infrastruktur atau program kesejahteraan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi politik Madura sangat terbuka bagi kandidat, yang mampu memahami kebutuhan konkret masyarakat.
Bahkan, kekuatan lokal, yang mulai terkoneksi ke level nasional, beberapa tokoh Madura mulai muncul di kancah politik nasional, yang menunjukkan bahwa politik Madura tidak hanya berputar pada level lokal, tetapi juga memiliki daya tawar di tingkat, yang lebih tinggi. Potensi ini bisa terus berkembang dengan penguatan jaringan politik Madura di tingkat nasional melalui representasi, yang lebih luas.
Adapun Tantangan yang sangat ekstrim di pulau Madura saat ini adanya konflik internal dan oligarki lokal. Namun, ada tantangan, yang perlu dihadapi, seperti kecenderungan oligarki politik lokal, yang dapat mempersempit ruang bagi regenerasi politik.
Selain itu, Madura juga dihadapkan pada tantangan berupa konflik internal, seperti antara kelompok politik, yang berbeda kepentingan, yang terkadang bisa menghambat proses politik, yang sehat.
Daripada itu, adanya isu pembangunan dan representasi, meski Madura memiliki potensi besar, salah satu tantangan utama dalam politik adalah kurangnya infrastruktur dan pembangunan ekonomi di wilayah ini. Isu ini kerap diangkat sebagai janji politik, tetapi masih belum teratasi dengan baik.
Pemimpin, yang mampu memperjuangkan kesejahteraan melalui pembangunan, yang merata di Madura akan mendapatkan dukungan luas. Baru – Baru ini, Madura Raya menjadi atensi dari Polda Jatim pada Pilkada 2024. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jatim, A Warits, menyebutkan ada perbedaan dalam pemetaan kerawanan Pilkada 2024 ,yang dilakukan Polri dan Bawaslu. Kerawanan yang dipetakan Polri disebut lebih pada masalah dan keamanan. Adapun salah satu jenis kerawanan yang dikemukakan oleh Bawaslu pada Pilkada 2024 adalah permasalahan politik uang atau money politic. potensi kerawanan ini hampir terjadi di seluruh wilayah di Jawa Timur.